Sabtu, 12 Januari 2013

SENI DAN BUDAYA DI KEBUMEN

Parade Seni Budaya, Ramaikan Hari Jadi Kebumen

Minggu, 30 Desember 2012 ·
Dalam rangka menyambut hari jadi kota Kebumen yang ke-77, Pemerintah daerah Kebumen sebagaimana tahun-tahun sebelumnya sudah mempersiapkan berbagai kegiatan yang sangat beragam. Apalagi hari jadi kota Kebumen yang jatuh tanggal 1 Januari ini bertepatan dengan perayaan tahun baru 2013. Tak heran kemeriahan dan keramaian kegiatan telah nampak sejak beberapa minggu ini.
Kemeriahan perayaan dalam rangka menyambut hari jadi tersebut diawali adanya kegiatan Pameran Pembangunan atau Kebumen Expo bertempat di Gedung Pertemuan Setda Kabupaten Kebumen. Dalam Kebumen Expo ini ditampilkan aneka produksi lokal unggulan seperti batik kebumen, anyaman pandan, kerajinan bambu, serta kerajinan batu akik. Tidak ketinggalan beberapa olahan makanan unik juga ditampilkan. Pada prinsipnya bahwa Kebumen Expo merupakan ajang promosi potensi unggulan daerah untuk membuka akses pasar yang lebih luas dan memiliki daya saing tinggi. Turut meramaikan pula dalam acara tersebut beberapa band lokal dan penggiat seni di panggung yang telah tersedia.

Beberapa kegiatan lain yang telah teragenda adalah ziarah makam leluhur, festival dalang, lomba senam antar sekolah dan panggung hiburan rakyat. Kegiatan yang paling menarik perhatian warga Kebumen adalah Parade Seni Budaya Kebumen. Dalam kegiatan ini berbagai unsur masyarakat ikut berpartisipasi baik dari unsur pemerintahan, organisasi pendidikan, organisasi masyarakat dan berbagai organisasi sosial.
Parade Seni Budaya Kebumen (doc. pribadi)
Parade Seni Budaya Kebumen yang dilaksanakan hari Minggu, 30 Desember 2012, dimulai pukul 08.00 dengan mengambil start/finish di alun-alun Kebumen. Ribuan orang berdesak-desakan di sepanjang jalan yang menjadi rute Parade Seni Budaya tersebut. Terlebih saat itu cuaca sangat cerah, sehingga masyarakat tumpah ruah di sepanjang rute mulai dari Jalan Pahlawan, Jalan Kusuma dan Jalan HM. Sarbini. 
Parade Seni Budaya Kebumen (doc.pirbadi)
Kegiatan tersebut berlangsung tertib, namun demikian ada beberapa hal yang membuat sebagian masyarakat agak kecewa dalam Parade Seni Budaya tahun ini. Hal ini karena tidak adanya penutupan jalur atau rute untuk beberapa trayek angkutan umum dan mobil pribadi, sehingga tontonan yang menarik tersebut terkadang terganggu oleh lalu lalang kendaraan. Menjelang siang sekitar pukul 12.00 seiring dengan turunnya gerimis Parade Seni Budaya berakhir.
Parade Seni Budaya Kebumen (doc.pribadi)
Sesuai dengan agenda yang ada, acara yang paling banyak ditunggu  oleh masyarakat adalah pesta kembang api di alun-alun Kebumen. Sebelum pesta kembang api dilakukan, pagelaran kesenian berupa ketoprak akan digelar untuk menyambut bergantinya tahun baru 2013. Sedangkan kegiatan terakhir masih dalam rangkaian peringatan hari jadi Kebumen ke-77 adalah upacara bendera di alun-alun Kebumen.

Adapun tema Peringatan Hari jadi ke- 77 Kabupaten Kebumen adalah :
"DENGAN HARI JADI KE-77, KITA TINGKATKAN REVITALISASI EKONOMI DAN DAYA SAING DAERAH DALAM RANGKA PERCEPATAN UPAYA PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN KEBUMEN"

Sebagai penutup tulisan ini saya ambilkan kegiatan secara rinci yang saya ambil dari website-nya Pemda Kebumen yaitu http://kebumenkab.go.id.

a. Tanggal 24 Desember 2012 - 1 Januari 2013, Pameran Pembangunan/ Kebumen Expo disertai dengan acara festival hiburan / band bertempat di Gedung Pertemuan Setda Kabupaten Kebumen dan Jalan Veteran Kebumen.
b. Bakti Sosial dilaksanakan pada bulan Desember 2012 dengan kegiatan khitanan massal, pasar murah dan santunan kepada anak asuh (mendukung GNOTA).
c Kamis, 27 Desember 2012.

1. Ziarah ke makam leluhur yaitu :
a)   Makam Kolopaking di Desa Kalijirek Kecamatan Kebumen
b)   Makam Aroengbinang dan Makam Bumidirjo di Kecamatan Kutowinangun

2. Ziarah ke makam lelulur lainnya diserahkan kepada masing-masing Camat di wilayah, yaitu :
a)   Makam R. Sukadis di Desa Pekuncen Kecamatan Sempor
b)   Makam Ki Ageng Bodronolo di Desa Karangkembang Kecamatan Alian
c)    Makam Purbonegaran di Desa Benerwetan Kecamatan Ambal
d. Festival Dalang
Waktu   : Tanggal 26-27 Desember 2012 pukul 09.00 - 22.00 WIB
Tempat : Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen
e. Lomba Senam Antar Sekolah
Waktu   : Tanggal 26, 27, 28 Desember 2012
Tempat : Alun-alun Kebumen
f. Jalan Sehat Bareng Bupati Kebumen diikuti oleh SKPD dan segenap lapisan masyarakat
Waktu   : Jum'at, 28 Desember 2012
Tempat : Start dan finish di depan Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Kebumen
g. Semaan Al Qur'an, Khataman dengan mengundang unsur pejabat se-Kabupaten Kebumen dan dilanjutkan dengan acara tasyakuran.
Waktu  : Jum'at, 28 Desember 2012
Tempat : Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen
h. Panggung Hiburan Rakyat
Waktu  :
Sabtu, 29 Desember 2012 pukul 10.00 - 22.00 WIB
Minggu, 30 Desember 2012 pukul 07.00 - 22.00 WIB
Tempat :
Pojok Timur Alun-alun Kebumen dan Depan Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen
i. Parade Seni Budaya, Start dan Finish di Alun-alun Kebumen:
Waktu   : Minggu, 30 Desember 2012 Pukul 08.00 WIB
Rute      : Alun-alun, Jl. Pahlawan, Jl. Sarbini, PLN Lama, Alun-alun
j. Pentas Ketoprak
Waktu  : Senin, 31 Desember 2012, pukul 21.00 WIB
Tempat : Alun-alun Kebumen
k. Penyalaan Kembang Api
Waktu  : Senin, 31 Desember 2012 Pukul 24.00 WIB
Tempat : Alun-alun Kebumen
l. Tanggal  1 Januari 2013
  1. Tingkat Kabupaten Kebumen dilaksanakan Upacara Bendera di Alun-alun Kebumen pada pukul 08.00 WIB dengan peserta karyawan/karyawati, Anggota TNI/POLRI, Kepala Desa/Kelurahan se-Kecamatan Kebumen dan organisasi kemasyarakatan serta dihadiri oleh Forkompinda, Kepala Badan/Dinas/Kantor/Instansi dan Bagian dilingkungan Setda Kabupaten Kebumen.
  2. Ziarah ke Makam Pahlawan pada pukul 09.00 WIB
  3. Tingkat Kecamatan agar menyelenggarakan UPacara Bendera Merah Putih dengan peserta karyawan/karyawati pada Kantor dan Instansi di Kecamatan masing-masing, Kepala Desa/Kelurahan dan Perangkat Desa/Kelurahan di wilayah kecamatan masing-masing serta melibatkan warga masyarakat kecuali Kecamatan Kebumen bergabung dengan Upacara Tingkat Kabupaten Kebumen
  4. Camat agar memerintahkan kepada seluruh warga masyarakat di wilayah masing-masing untuk mengibarkan bendera satu tiang penuh mulai pukul 06.00 s.d 18.00 WIB

SENI DAN TARI

Seni Tari


Seni tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika.

Beberapa pakar tari mendeskripsikan seni tari sebagai berikut :
Haukin menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk  gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta (Haukins: 1990, 2). 
Di sisi lain ditambahkan oleh La Mery bahwa ekspresi yang berbentuk simbolis dalam wujud yang lebih tinggi harus diinternalisasikan.Untuk menjadi bentuk yang nyata maka Suryo mengedepankan tentang tari dalam ekspresi subyektif yang diberi bentuk obyektif (Meri:1987, 12). Dalam upaya merefleksikan tari kedua tokoh sejalan.

Tari sering kita lihat dalam berbagai acara baik melalui media televisi (TV), maupun berbagai kegiatan lain seperti pada acara khusus berupa pergelaran tari,dan acara  tontonan dalam kegaiatan kenegaraan maupun acara-acara yang berkaitan dengan keagamaan, perkawinan maupun pesta lain yang berhubungan dengan adat.
Tari merupakan salah satu cabang seni, di mana media ungkap yang digunakan adalah tubuh. Tari mendapat perhatian besar di masyarakat. Tari ibarat bahasa gerak  merupakan alat ekspresi manusia sebagai media komunikasi yang universal dan dapat dinikmati oleh siapa saja, pada waktu kapan saja.
Sebagai sarana komunikasi, tari memiliki peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat. Pada berbagai acara tari dapat berfungsi menurut kepentingannya. Masyarakat membutuhkan tari bukan saja sebagai kepuasan estetis, melainkan dibutuhkan juga sebagai sarana upacara Agama dan Adat.
Apabila disimak secara khusus, tari membuat seseorang tergerak untuk mengikuti irama tari, gerak tari, maupun unjuk kemampuan, dan kemauan kepada umum secara jelas. Tari memberikan penghayatan rasa, empati, simpati, dan kepuasan tersendiri terutama bagi pendukungnya.
Media ungkap tari berupa keinginan/hasrat berbentuk refleksi gerak baik secara spontan, ungkapan komunikasi kata-kata, dan gerak-gerak maknawi maupun bahasa tubuh/gestur. Makna yang diungkapkan dapat diterjemahkan penonton melalui denyut atau detak tubuh. Gerakan denyut tubuh memungkinkan penari mengekspresikan perasaan maksud atau tujuan tari.
Elemen utamanya berupa gerakan tubuh yang didukung oleh banyak unsur, menyatu-padu secara performance yang secara langsung dapat ditonton atau dinikmati pementasan di atas pentas. Dengan demikian untuk meperoleh gambaran yang jelas tentang tari secara jelas.
Seperti dikutip oleh M. Jazuli dalam (Soeryobrongto:1987, 12-34) dikemukakan bahwa gerak-gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik adalah tari. Irama musik sebagai pengiring dapat digunakan untuk mengungkapkan maksud dan tujuan yang ingin disampaikan pencipta tari melalui penari (Jazuli, 1994:44).
Pada dasarnya gerak tubuh yang berirama atau beritmeritme memiliki potensi menjadi gerak tari. Salah satu cabang seni tari yang di dalamnya mempelajari gerakan sebagai sumber kajian adalah tari. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu bergerak. Gerak dapat dilakukan dengan berpindah tempat (Locomotive Movement). Sebaliknya, gerakan di tempat disebut gerak di tempat (Stationary Movement).
Hal lain juga disampaikan oleh Hawkins bahwa, tari adalah ekspresi perasaan manusia yang diubah ke dalam imajinasi dalam bentuk media gerak sehingga gerak yang simbolis tersebut sebagai ungkapan si penciptanya (Hawkins, 1990:2). Berdasarkan pendapat tersebut dapat dirangkum bahwa, pengertian tari adalah unsur dasar gerakyang diungkapan atau ekspresi dalam bentuk perasaan sesuai keselarasan irama.
Dengan demikian dapat diakumulasi bahwa tari adalah gerak-gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu dalam tari. Di sisi lain juga dapat diartikan bahwa tari merupakan desakan perasaan manusia di dalam dirinya untuk mencari ungkapan beberapa gerak ritmis. Tari juga bisa dikatakan sebagai ungkapan ekspresi perasaan manusia yang diubah oleh imajinasi dibentuk media gerak sehingga menjadi wujud gerak simbolis sebagai ungkapan koreografer. Sebagai bentuk latihan latihan, tari digunakan untuk mengembangkan kepekaan gerak, rasa, dan irama seseorang. Oleh sebab itu, tari dapat memperhalus pekerti manusia yang mempelajarinya.

Sumber : http://cahisisolo.com/seni/seni-pertunjukan/pengertian-seni-tari-menurut-beberapa-tokoh-tari.html

Seni tari merupakan salah satu hobi saya, maka dari itu saya mencari tulisan tentang seni tari :)
  
 Saya setuju dengan pendeskripsian seni tari menurut beberapa tokoh diatas, bahwa tari dikatakan sebagai ungkapan ekspresi perasaan manusia yang diubah imajinasi dibentuk media gerak sehingga menjadi wujud gerak simbolis.
Tari dibagi menjadi 2, ada Tari Tradisional dan Tari modern.
Saya lebih suka dengan tari tradisional, karena tari tradisional dapat menambah wawasan kita tentang tari-tari yang ada dibudaya Indonesia. Budaya Indonesia memiliki banyak sekali tarian, yang tak kalah bagusnya dengan tarian yang ada dinegara lain. kita juga dapat mewariskan kesenian tari tradisional Indonesia, agar tidak diklaim oleh negara lain.
Ayo sebagai generasi penerus bangsa yang cinta tanah air dan cinta kebudayaan Indonesia, kita lestarikan tarian tradisional budaya Indonesia. Kita jadikan seni tari tradisional Indonesia ke mata dunia. Kita bangga dengan budaya Indonesia :) Aku cinta budaya Indonesia

GAMELAN

Gamelan Degung

Luncat ka: pituduh, sungsi

Pintonan RRI maké gamelan degung (24 April 1966)
Gamelan degung nya éta gamelan has tradisional Jawa Barat hususna suku Sunda[1]. Kecap degung asalna tina akronim Deg ngadeg ka nu Agung (ngadeg=nangtung, agung= megah atawa pangagung)[2][3]. Lian ti éta asal kecap degung tina kecap ratu-ratu agung atawa tumenggung, sabab jaman harita ieu musik dipikaresep ku para pangagung (ménak atawa bangsawan), misalna Bupati Bandung R.A.A. Wiranatakusumah V anu sok mgadokuméntasikeun sababaraha lagu kana bentuk rekaman[2][3]. Awalna mah degung téh dipintonkeun dina wanda instrumental wungkul (karawitan gending), tapi kaayeunakeun mah, degung sok dipaké pamirig lagu[1]. Dina kamus susunan H.J Oosting (1879) kecap degung téh tina kecap De Gong (basa Walanda) anu hartina penclon-penclon nu digantung[3].

Daptar eusi

Bahan

Gamelan degung anu alus dijieunna tina perunggu, anapon gamelan anu maké bahan wesi jeung kualitas anu leuwih basajan dimaksudkeun sangkan gamelas bisa leuwih kahontal ku masarakat, hususna pikeun pangajaran di Lembaga-lembaga atikan[1]. Anapon perangkat tambahan saperti kendang, suling, jsté dijieun tina bahan anu béda deui[1].

Papasingan Waditra Dina Gamelan Degung

Istilah waditra, hususna dina degung nya éta istilah anu nyoko kana alat-alat anu digunakeun dina saperangkat gamelan (instrumén). Ilaharna wadtra-waditra dina gamelan degung ngawengku:
  1. Bonang, anu kabagi jadi 14 penclon dina ancakna. Ngadérét mulai ti nada mi nepi ka nada la ageung;
  2. Cemprés, anu ngawengku 14 wilah nada. Ngadérét ti nada mi alit nepi ka la rendah;
  3. Panerus, bentuk jeung jumlah nadana sarua jeung saron, ngan ilaharna sok béda oktafna wungkul;
  4. Jengglong, anu kabagi jadi 6 wilah. Disimpen kucara digantung atawa disimpen siga bonang dina gemelan pélog (disimpen di Luhur benang);
  5. Goong, Awalna mah ngan saukur maké gong gedé wungkul, tapi kaayeunakeun mah sok maké kempul saperti anu digunakeun gamelan pélog;
  6. Suling, dina gamelan degung, suling anu digunakeun nya éta suling anu boga opat liang;
  7. Kendang, pungsina keur ngatur ritem, anu ngawengku hiji kendang gede jeung dua kulantér[2].

Kamekaran Gamelan Degung


R.A.A. Wiranatakusumah V, nu ngawanohkeun gamelan degung di Bandung

Pindah ka Bandung

Baheula, gamelan degung ngan dipaké minangka instrumén wungkul, lantaran Bupati Cianjur R.A.A. Wiranatakusumah V ngalarang degung anu maké nyanyian (vokal) sabab bisa nyieun suasana anu kurang serius[3]. Nalika R.A.A. Wiranatakusumah pindah ka Bandung, gamelan degung anu ngaranna pamagersari ieu katut nayagana ngilu pindah ka pendopo Bandung dipingpin ku Idi[3]. Sabada pindah ka Bandung, gamelan degung loba dipaké dina acara hajatan sabab loba nu kairut ku sorana anu éndah[3]. Tisaprak harita Bupati nitah nyieun gamelan degung deui anu dingaranan Purbasasaka, dipingpin ku Oyo[3]. Salian ti éta, gamelan degung sok dipaké pikeun musik gending karesmén dina pagelaran-pagelaran saperti Lutung Kasarung jeung Mundinglaya dikusumah[3]. Taun 1954, degung mulai dipaké pikeun mirig kawih-kawih Sunda, utamana ku grup Parahyangan anu dipingpin ku E. Tjarmedi[3]. E. Tjarmedi jeung Rahmat Sukmasaputra nya éta salah sahiji anu méré ide ayana nayaga wanoja[3].

1970-1980

Taun 1970-1980 beuki loba waé anu ngagarap gamelan degung, misalna Nano. S kalayan grupna Gentra Madya (1976), Lingkung Seni Dewi Pramanik anu dipingpin ku Euis Komariah, Degung Gapura kagungan Kustyara, jeung degung gaya Ujang Suryana (Pakutandang, CIparay) anu kasohor ku gaya maénkeun sulingna anu has[3]. Nano. S ngasupkeun waditra kacapi dina degungna[3]. Nano. S nyiptakeun lagu kalayan intro jeung aransemén sorangan, sababaraha karyana anu direkam dina bentuk kasét suksés di Pasaran, diantarana Panglayungan (1977), Puspita (1978), Naon Lepatna (1980), Tamperan Kaheman (1981), Anjeun (1984) jeung Kalangkang nu dinyanyikeun ku Nining Meida jeung Barman Syahyana (1986)[3].
Béda jeung mangsa awal (taun 1950an) nu dimana para penyanyi degung lolobana ti kalangan penyanyi gamelan pélog saléndro (pasindén; ronggéng), penyanyi taun 1970-an lolobana ti kalangan mamaos tembang Sunda Cianjuran, boh lalaki boh wanoja[3]. Juru kawih anu kasohor ti kalangan mamaos dianatarana: Euis Komariah, Ida Widawati, Teti Afienti, Mamah Dasimah, Barman Syahyana, Didin S. Bajuri, Yus Wiradiredja, Tati Saléh, jsté[3].

Kiwari

Gamelan Degung kaayeunakeun mah sok dipaké pikeun mirig lagu non-klasik dina acara-acara ririaan (hajatan)[4][5]. Pikeun pola lagu atawa nabeuhna loba maké polanu diadaptasi tina kiliningan[4]. Misal gending catrik, kulu-kulu, Cirebonan, Banjaran, Jipang lontang, jsté[4]. Sedengkeun pikeun lagu-lagu klasik mah jarang pisan dibawakeun, aya kamungkinan ieu hal disababkeun alatan para pangrawit degung loba anu henteu apal lagu-lagu klasik[4]. Salian ti éta musik degujng ogé biasa kapireng dina upacara adat Sunda, féstival jeung pintonan seni[5]. Anu ironis nya éta kurangna minat generasi ngora dina ngokolakeun katut ngamumulé ieu budaya, anu malah leuwih dimekarkeun ku pihak asing[5].

Kamekaran di Luar Nagri

Saluareun Indonesia, kamekaran degung dilaksanakeun ku paguron luhur seni jeung para musisi, misalna Lingkung Seni Pusaka Sunda ti Universitas Kalifornia (Santa Cruz, USA), musisi Lou Harrison (Amerika), John Siddal (Kanada), jeung Rachel Swindell anu dibarengan ku mahasiswa séjénna ti London (Inggris), Paraguna ti (Jepang)[6][7]. Di Melbourne, Australia aya hiji perangkat gamelan kagungan Universitas Melbourne anu sok dipaké ku hiji komunitas nu resep musik Sunda pikeun latihan jeung minton di féstival-féstival[6]. Mekarna Gamelan degung di Luar nagri teu leupas ti kontribusi Nano. S salaku seniman Sunda anu imahna tara sepi ti para tenaga pengajar luar nagri anu hayang diajar seni Sunda[7].
John Siddal nya éta salah sahiji tokoh anu kungsi diajar ka Nano. S, tuluy John ngadegkeun grup degung Ever Green di Vancouver, Kanada[7]. Garapan Degung Ever Green salian mawakeun komposisi lagu Sunda, ogé mintonkeun garapan anyar anu kaluar tina wengkuan gamelan degung di Sunda[7]. Garapan kalayan pola musik Kulon diterapkeun dina gamelan degung tan maké waditra tambahan séjénna[7]. Anu béda ngan komposisina wungkul, sedengkeun laras mah tetep musrni[7].
Salah sahiji Universitas nu geus lila boga gamelan degung nya éta Universitas nu aya di Santa Cruz[7]. Harita, naika taun 1990-an aya rombongan pengajar ti Santa Cruz datang ka Bandung terus tepung jeung Wali kota Bandung, Ateng Wahyudi[7]. Harita pa Ateng masihan saperangkat gamelan degung, saluyu jeung paménta maranéhna[7].

Galeri

LINGKUNG SENI

Unit Kegiatan Mahasiswa

Lingkung Seni Sunda ITB

Lingkung Seni Sunda ITB
KetuaAdi Surya P.
Tanggal Berdiri15 April 1971
Alamat SekretariatAula Timur, ITB
Website
Contact PersonAdi Surya P. (085720161324)
Lingkung Seni Sunda Institut Teknologi Bandung merupakan unit kegiatan Mahasiswa yang termasuk dalam rumpun Unit Kesenian Budaya. Unit Kemahasiswaan ini berdiri 15 April 1971 di Bandung saat masa jabatan Prof.Dr. Doddy A. Tisna Amijaya. Unit ini diprakarsai oleh kelompok yang terdiri dari Jajoen W. (SI), Rastinant (SI), dan Sujana W. (SI). Diharapkan unit in dapat berkembang sebagai wahana menyalurkan kreativitas bagi civitas akademik ITB khususnya dalam Seni Budaya Sunda.
Lingkung Seni Sunda memiliki bermacam kegiatan diantaranya kegiatan yang bersifat kekeluargaan serta pengembangan kreativitas kesenian budaya Sunda. Slaah satunya dpat dilihat dalam kegiatan yang berupa latihan rutin kesenian, penampilan mandiri, pementasan dalam acara dan acara-acara kepanitiaan yang bertema kesundaan. Selain itu dalam menerima anggotanya LSS memberikan wahan proses yang diberinama PMA (Program Mimitran Anyar) sebagai masa pengenalan bagi mahasiswa baru sebelum menjadi anggota LSS. Selain itu LSS dalam satu tahun sekali mengadakan Pagelaran LSS ITB dalam rangkaian acara Agenda Badag LSS ITB.
Dalam kegiatan pengembangan kesenian Sunda  di Unit ini diajarkan bermacam kesenian Sunda. Kesenian yang dilatihkan antara lain Upacara Adat, Rampak Kendang, Kacapi Suling, danberbagai tarian seperti Tari Merak, Mamayang, Jaipong dan berbagai tarian lainnya. Selain dari pelatihan kesenian LSS juga mewadahi kegiatan keterampilan berwawasan Budaya Sunda seperti Iket Sunda, Kuliner ataupun Kaulinan serta tidak lupa pula pengajaran tentang Basa Sunda.
Lingkung Senin Sunda merupakan organisasi yang bisa meningkatkan soft skill dalam kepemimpinan dan proses kegiatannya dapat menjadi bekal yang menunjang dalam dunia luar. Selain soft skill yang didapat dalam bidang managemen organisasi, berkegiatan di unit ini dapat menunjang penumbuhan identitas sebagai warga negara Indonesia yang cinta budaya lokal.

KESENIAN DAN BUDAYA JAWA BARAT

KESENIAN DAN BUDAYA DI INDONESIA HAMPIR HILANG? KENAPA?

Kesenian dan Budaya di negeri kita begitu banyak mencapai ratusan bahkan ribuan kesenian atau budaya yang ada di Indonesia ini, tapi kenapa semua itu sudah tidak terlihat? dan kebanyakan sudah hampir hilang dan ada juga yang di ambil oleh negara lain.
kenapa bisa seperti itu?

Sebenarnya pertanyaan seperti ini sudah banyak sekali hanya saja selalu jawaban yang tidak bisa memberi kepuasan pada orang itu sendiri maka dari itu saya akan menjelaskan dan memberi sedikit opini yang mungkin bisa sebagai opini yang bisa di gunakan

Kesenian dan budaya di Indonesia adalah suatu mahakarya dari suku berbeda namun tetap satu bangsa dan negara yang luar biasa hebat dan juga sangat unik, bagi kalangan warga negara asing sama mereka melihat bahwa kesenian dan budaya di negara ini begitu luar biasa selain dari keindahan pemandangan yang menjadi daya tarik para wisatwan namun dari bidang seni dan budaya bisa menjadi daya tarik tersendiri, karena selain menjadi suatu tontonan yang menarik dan juga bisa sebagai menjadi ilmu pelajaran dan juga menambah wawasan kita sendiri.

Banyak pula kesenian dan budaya yang sudah mendunia seperti tari saman,tari piring,reog ponorogo, adat jawa dll, itu sendiri tidak lain karena kita mampu melestralikan dan menjaga kesenian dan budaya tersebut sehingga masih bisa bertahan meskipun teknologi dan pergaulan sudah semakin merajalela, itu salah satu sebab kenapa banyak sekali kesenian tradisional dan budaya di Indonesia ini hampir punah malah sudah menjadi sejarah. Terlalu banyak kesenian dan budaya luar yang masuk yang membuat kebanyakan kaum muda lebuih menyukai hal tersebut daripada kesenian negaranya sendiri, dapat di contohkan seperti sekarang sedang begitu semaraknya yaitu boy band and girl band.

Selain itu kurangnya sosialisasi baik itu dari pemerintah atau dari masyarakat itu sendiri kepada generasi muda yang membuat banyak sekali anak-anak muda tidak tahu apa-apa saja khas budaya atau kesenian di daerahnya sendiri. Oleh karena itu kita harus bisa mensosialisasikan kesenian kita dan budaya kita agar bisa di kenal oleh masyarakat dan dunia, di zaman teknologi sekarang kita bisa memanfaatkan dunia maya sebagai interaksi dan sosialisasi tersendiri.

Dan masih banyak lagi
oleh karena itu kita harus menjaga dan melestralikan
perlu kesadaran bagi diri kita sendiri agar seni dan budaya kita hilang atua sampai di ambil kembali oleh negara lain.

berikut gambar-gambar kesenian-kesinian dan budaya di Indonesia yang dikutip pada google:





keterangan :
gambar 1 : tradisi adat jawa
gambar 2 : tari saman
gambar 3 : reog ponorogo